Bukan Ransomware, Ini Serangan Hacker yang Paling Ditakuti Para Bos Perusahaan di Asia Tenggara
Jakarta - Dalam study bertema "How business executives perceive ransomware threat", Kaspersky mensurvei keseluruhan 900 management senior non-IT (seperti tingkat CEO, VP, dan Direktur) dan pemilik usaha atau partner di perusahaan dengan 50 sampai 1.000 pegawai. Agen Slot Terpercaya
Riset dilaksanakan secara global dengan 100 eksekutif dari Asia Tenggara. Mereka disuruh untuk memandang peluang beragam tipe kejadian keamanan cyber.
Pola Situs Slot Online Pragmatic Play Gacor Tahun 2022
dikenal juga sebagai pelanggaran data, ialah teror yang paling ditakuti oleh informan dari Asia Tenggara (77 %). Begitu menurut Kaspersky, diambil Minggu (7/8/2022).
Keadaan ini tidak mengagetkan karena informasi mengenai pelanggaran data di semua daerah disampaikan nyaris terjadi dengan teratur dengan viktimologi yang luas.
Diantaranya dimulai dari perusahaan e-commerce, penyuplai service digital, jaringan hotel, perusahaan asuransi dan kesehatan, bahkan juga badan pemerintahan.
Perampokan data--transfer ilegal atau penyimpanan info individu, rahasia, atau keuangan--diikuti oleh gempuran APT (75 %) dan gempuran ransomware (73 %).
Gempuran APT memakai tehnik peretasan yang terus-menerus, rahasia, dan hebat untuk memperoleh akses ke mekanisme dan masih tetap ada dalam periode waktu lama, dengan kekuatan kerusakan cukup berarti.
Karena tingkat usaha yang dibutuhkan untuk lakukan gempuran seperti itu, APT umumnya mengincar sasaran berharga tinggi, seperti negara, bangsa dan perusahaan besar, dengan arah akhir mengambil info dalam periode waktu lama.
Ransomware, sama dengan namanya, ialah piranti lunak beresiko yang direncanakan untuk memblok akses ke mekanisme computer atau mengenkripsi datanya sampai beberapa uang (pelunasan) dibayar. Beberapa serangan hacker ini sudah dilaksanakan pada pribadi atau perusahaan. Mengantisipasi untuk tiga type gempuran yang menghancurkan ini mempunyai prosentase semakin tinggi antara beberapa pimpinan usaha yang berbasiskan di Asia Tenggara, dibanding dengan rerata global dengan margin lebih kurang dua digit.
Komentar
Posting Komentar