Gara-gara Kelon Lanturege KO





Pagi itu Lanturege, sedang mandi sekalian bersenandung riang, telah 1/2 jam belum usai, walau sebenarnya umumnya dua 3x byur telah keluar gunakan handuk.

"Tumben nih, sang borokoko' mandinya lama sekali" Tumiyem istrinya menggerutu dalam hati, berprasangka buruk ada suatu hal yang diperkirakan oleh Lanturege suaminya.

Diam-diam Tumiyem masuk ke kamar, arah intinya pastinya ialah cari HP Lanturege. Mencari di meja tidak bertemu, di saku pakaian tidak bertemu, di saku celana ditambah lagi. Makin percayalah Tumiyem jika Lanturege sedang sembunyikan suatu hal, sesudah obrak-abrik sana sini pada akhirnya bertemu itu HP terselimpet di bawah bantal yang terbungkus selimut.
Hati Tumiyem telah terlanjur panas, dibukanya HP Lanturege, langsung ke aplikasi WhatsApp, serta ahay ada satu pesan WhatsApp dari nomor yang tidak tersave, Tumiyem terus saja buka pesan WhatsApp itu.

"Pagi pak Lanturege, saya Nagita Slavina, anak agro B 2018, jadi tidak kelonnya pak, jika jadi jam berapakah ?" Demikian pesan WhatsApp dari seorang wanita yang akui namanya Nagita Slavina.

Tuiiing....tuiiing... Kuping sama kepala Tumiyem mendadak saja seperti ingin meledak, dengan nafas mendengus Tumiyem lalu duduk dalam tempat tidur. Ternyata tingkah laku sang Lanturege borokoko' ini telah mulai edan, kelon-kelonan sama daun muda anak mahasiswinya, "intinya perang dunia ini, tidak akan kumaafkan" demikian pemikiran dalam bathin Tumiyem.

Lanturege belum juga usai mandi, ini makin membuat kemarahan Tumiyem telah tembus ubun-ubun, wajahnya merah seperti udang rebus.

Pada akhirnya pintu kamar terbuka, Lanturege masuk kamar sekalian bersiul-siul ceria, terkejut lihat Tumiyem istri tercintanya dengan muka kusut telah duduk di pinggir tempat tidur.

"Ini masih pagi kok telah meminta porsi, kan tadi malam telah" pikirkan Lanturege sekalian mengelus-elus pipi Tumiyem, yang kontan saja dibalas dengan satu uppercut mengarah ulu hati oleh Tumiyem, tidak menduga hal tersebut Lanturege limbung kesakitan, handuk yang melingkar di badannya lepas. Tentunya 'perkakas' Lanturege terlihat, belum tarik nafas serta mengetahui apakah yang berlangsung, Tumiyem langsung menerkam 'perkakas' Lanturege. Karuan saja Lanturege mendelik sekalian teriak "aduhhhh".

"Fundamen orang-tua gatal, telah berbau tanah masih tetap ingin makan daun muda" teriak Tumiyem tepat di muka muka Lanturege sekalian tangannya meremas kuat serta memutar-mutar sang perkakas.

Hampir tidak sadarkan diri Lanturege cuma dapat katakan

"Ampun ma... Apa salah saya, terangkan dahulu" kata Lanturege dengan suara lemas meredam sakit serta hampir tidak sadarkan diri.

"Ini WA kamu, janjian ingin kelon sama mahasiswi yang namanya Nagita Slavina, hayo ngaku tidak" bentak Tumiyem yang kesempatan ini menarik perkakas Lanturege

"Adududuuuh" Lanturege lemas serta tidak sadarkan diri

Tanpa ada belas kasihan Tumiyem ambil seember air serta menyiraminya ke badan Lanturege, yang selekasnya sadar dari pingsannya, gelagapan.

"Lihat mana WA itu, agar dilakukan konfirmasi dahulu siapa tahu salah kirim" kata Lanturege memelas

"Aahhh, tidak perlu fakta, nih melihat isi WA ini jelas sekali" kata Tumiyem yang kesempatan ini telah menangis berasa dikhianati

Lanturege lalu lihat serta membaca isi WA itu, dia mengerenyitkan dahi, apa tujuan mahasiswi ini kirim WA maut semacam ini.

Selekasnya saja Lanturege membalas WA itu

"Hah!!!, Kelon ? Apa tujuannya kelon ?" demikian balas Lanturege

"Waduhh Pak maaf. kelon itu kelas online, kan kata bapak belajarnya online, jam berapakah Pak ?" balas Nagita Slavina

Belum usai membaca balasan mahasiswinya ini Lanturege tidak sadarkan diri lagi. Tumiyem lalu ambil serta membaca balasan chat WA itu, kesempatan ini Tumiyem langsung panas dingin, langit-langit rumah kok mendadak terbalik berada di bawah, lalu gelap serta gedebuk, badan ukuran karung beras Tumiyem jatuh menerpa badan langsing Lanturege yang barusan siuman dari pingsannya.







 

Postingan populer dari blog ini

USE LESS SLANG AFTER A HASHTAG ON TWITTER

move across the sky in an arc

THE DEVELOPMENT OF THE MANUFACTURE’S SMALLEST “BAGUETTE” STYLE MOVEMENT, CALIBRE 5/6SB